Pesan Agar Menjadi Ayah yang Baik

Maret 15, 2017

sumber: Google Images


Judul : Sabtu Bersama Bapak
Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit         : Gagas Media
Tahun : 2014
Tebal buku : 278 halaman
ISBN : 979-780-721-5
Peresensi         : Ahmad Farid





Menjadi orangtua yang baik, tentunya menjadi keinginan bagi setiap manusia yang hidup di dunia ini. Paling tidak dengan harapan tersebut, orang bisa lebih bijak dalam masalah-masalah yang kerap hinggap di dunia keluarga. Hal tersebutlah yang kiranya bisa kita pelajari di buku Sabtu Bersama Bapak. Buku yang ber-genre fiksi terbitan Gagasmedia ini, setidaknya bisa menjadi panduan segenap insan yang akan melangsungkan atau tengah bersiap membina kehidupan rumah tangga.

Novel besutan Aditya Mulya ini berkisah mengenai perjuangan bapak, Gunardi, dalam mendidik anak-anaknya di sisa waktu ketika harus menyadari bahwa ia tak akan hidup lebih lama. Penyakit kanker dengan keji merenggut waktunya, yang seharusnya digunakan untuk membimbing keluarga dan merawat anak-anaknya. Menyikapi hal tersebut, sang bapak memilih merekam dirinya di sebuah video. Di rekaman dalam video tersebut, sang bapak menyampaikan pesan-pesannya kepada istri dan kedua anaknya.

Suatu ketika sang bapak wafat. Bu Itje, istri dari Bapak Gunardi, harus berperan menggantikan tugas sang bapak. Akhirnya untuk menghadapi situasi tersebut, sang ibu memberi fasilitas terhadap anak-anaknya. Di hari Sabtu kedua anak tersebut harus menonton video yang telah dibikin oleh bapak. Mereka pun menontonya.

Kebiasaan itu berlangsung hingga kedua anak tersebut dewasa. Satya, si sulung, telah berumah tangga. Ia memiliki dua anak dari istrinya yang cantik. Sementara adiknya, Cakra, masih berstatus lajang dan memilih untuk tetap menapaki karirnya di dunia perbankan. Sementara Satya bekerja di dunia perminyakan. Singkat cerita, berbagai masalah muncul kala keduanya telah benar-benar serius di dalam karir masing-masing. Cakra menjadi terpikirkan soal pasangan hidup, dan Satya mulai berpikir ulang soal pendidikan kedua anaknya.

Dalam kebingungan itu, mereka masih setia menyaksikan video sang bapak. Kedua lelaki yang tak lagi remaja itu belajar banyak hal dari video sang bapak. Satya yang di awal cerita tampak terlalu serius dalam karir dan tidak menaruh pertahatian terhadap pertumbuhan buah hatinya, menjadi luluh dan tersadarkan bahwa si anak amat membutuhkan perhatian darinya. Sementara Cakra yang terlalu fokus dalam dunia perbankan juga mulai sedikit luluh soal pasangan hidup. Namun, di sela-sela “kesadaran” itu ia berulang kali mendapat perhatian dari sang ibu—Bu Itje. Meski sulit akhirnya Cakra pun menikah. Dan juga Satya lebih bisa mendidik anaknya dengan baik.

Novel yang ditulis oleh Aditya Mulya ini cocok untuk kawula muda yang masih bingung dalam titiannya menggapai karir sekaligus menjadi pelajaran berharga saat nantinya berperan menjadi orangtua. Sebab di dalamnya banyak tercantum petuah-petuah, yang sangat fundamental terjadi dalam hidup. “Membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan. Karena untuk menjadi kuat, adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain” hlm. 217.

Di samping itu, novel ini disisipi juga oleh hal-hal yang bersifat humor, namun memang terjadi dalam hidup kita. “Berlaku hukum alam. Dalam dunia kerja, di setiap kantor di muka bumi ini, akan selalu ada petinggi di kantor yang sangat berprestasi dan ironisnya belum punya istri” hlm. 43. Sehingga dalam penyampaian pesan, bisa lebih mudah diterima oleh kalangan anak muda yang cenderung menyukai dunia jenaka dan bersifat ringan. Oleh karenanya, novel ini bisa menjadi angin sejuk bagi kawula muda yang tidak terlalu menyukai buku-buku serius.

Novel ini sangat direkomendasikan bagi segala kalangan, utamanya yang memang tengah menyiapkan diri dalam membina rumah tangga. Di sisi lain, novel ini banyak bermuatan nilai-nilai keagamaan. Selain itu, novel ini juga berisi kiat-kiat parenting dalam membina anak di dalam rumah tangga. Lebih-lebih, aspek parenting di sini lebih menonjolkan bagaimana seharusnya menjadi ayah yang baik dan seharusnya bagi anak dan istri. Tak hanya itu, nilai-nilai pendidikan juga tertanam dalam novel ini.

Aditya Mulya dengan sangat baik telah menelurkan karya yang bisa jadi menjadi vitamin bagi para pembaca yang tengah haus akan pelajaran berharga seputar mendidik dan merawat keluarga. Setiap orang perlu membaca ini agar kemudian bisa lebih mempersiapkan hal-hal sebelum benar-benar melangkah serius. Lagipula, ini juga dapat memotivasi pribadi-pribadi yang berniat meniti hidup agar menjadi lebih baik lagi. Demikian juga, buku ini berisi banyak pesan agar manusia senantiasa menggunakan perencanaan yang matang ketika melakukan sesuatu. Makanya, sangat cocok rasanya jika pesan di buku ini diimani dan digiati segala jenis kalangan. Dengan begitu, kelak kita akan benar-benar tahu dan mengerti bagaimana seharusnya menjadi orangtua.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Disclaimer

Laman blog yang tengah Anda kunjungi ini memuat berbagai pemikiran, pandangan, pengalaman, bahkan perasaan pribadi dari penulis. Segala tindakan tersebut jika dirasa bermasalah disarankan agar dapat diselesaikan secara musyawarah kepada yang bersangkutan.

Flickr Images