Ada
hal yang membuat saya cukup heran sekaligus cengang juga bangga di pagi ini.
Seperti dikutip Tribunnews.com (02/11)19.04 WIB: Susi Pudjiastuti Ingin
berhenti merokok. Cukup mencengangkan memang, terbangun di pagi hari dengan
berita yang cukup aneh, Aneh(1)
karena sosok Menteri yang akhir-akhir ini tengah santer menjadi sorotan media.
Bukan soal dia yang tersandung kasus dengan KPK (semoga saja tidak akan). Namun
karena kebiasaan 'aneh'nya merokok, sebagai sosok pembantu orang nomor satu di
tanah air. Diakatakan(2) aneh karena
mungkin hanya dialah satu-satunya Menteri perempuan yang 'berani' merokok,
bertato, bahkan ia berhasil menjadi menteri dengan background tak tamat SMA.
Seperti
di kutip(3) beberapa media tanah
air, Susi adalah pemilik selaligus(4)
bos besar PT. ASI Pudjiastuti Aviation. Susi
mulai dikenal(5) ketika Tsunami besar yang mengguncang aceh waktu lalu,
dikabarkan bahwa maskapai Susi Air adalah maskapai pertama yang berhasil
mendarat dan mendistribusikan bantuan logistik pada waktu tersebut. Semenjak dari situlah nama Susi melesat ke
seluruh penjuru negeri, seperti halnya maskapai yang dimilikinya. (Are you
sure?)
Banyak
yang tidak tahu, tentang Susi kecil. Susi kecil hidup dalam lingkungan yang
keras nelayan dan penjual ikan. Kehidupan itu yang membuatnya semakin terpacu
untuk menjadi pribadi pekerja keras. Ia memutuskan untuk keluar sekolah saat
menginjak kelas 2 SMA. Menurut pengakuan
teman Susi(6), susi memilih drop out
karena sakit-sakitan. Disamping itu juga karena tidak sesuainya sistem
pendidikan dengan apa yang dikehendakinya. Akhirnya dengan keputusan yang
'aneh' itu ia lebih memilih drop out
dan berkarir di luar akademisi(7) Memilih
berkarir di luar, membuat Susi sepenuhnya merasa merdeka; merdeka dari segala
peraturan-peraturan yang membuatnya terbatasi kemandiriannya. Singkat cerita
Susi sukses mengembangkan bisnisnya sebagai Presdir SUSI air.
Rakyat Menunggu
Tak pernah ada yang menyangka(8) sosok energic(9) Susi Pudjiastuti membuat
Jokowi kepincut, dan menjadikannya sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan.
Keputusan yang dianggap sebagian orang sebagai hal yang kontroversial . Mengingat Susi hanya lulusan SMP. Namun, dibalik
latar belakang yang 'aneh', justru membuat Susi menjadi sosok yang terus
ditunggu geraknya.
Bukan
hanya gerak dalam mengatur kelautan dan perikanan. Namun, gerakan untuk berubah
sebagai sosok menteri yang 'pantas' untuk rakyat Indonesia. Memang kebebasan
adalah hak setiap orang di dunia ini tanpa terkecuali. Namun, harus di ingat(10) juga bebas tak sepenuhnya
bebas, di balik kebebasan masih ada peraturan yang berhak untuk mencover kebebasan itu sendiri. Susi
harus ingat, sekarang dia bukan hanya
dalam lingkungan bisnisnya semata(11) Jabatan Menteri Kelautan dan
Perikanan saat ini melekat padanya. Banyak rakyat yang saat ini mulai
memfokuskan untuk melihat geraknya di lingkungan kementerian.
Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok harus segera ia tanggalkan
(setidaknya ketika masih menjabat sebagai menteri) syukur kalau selamanya. (kenapa? Apakah merokok adalah kebiasaan
buruk?)
Sedikit
mengutip dari Rob Gilbert, "Taklukan kebiasaan burukmu atau mereka yang
akan menaklukanmu". Rob Gilbert menjelaskan, sepatutnya kita sebagai
manusia, jangan sampai kalah dengan nafsu dan kebiasaan - kebiasaan yang
menimpa kita. Apalagi sebagai seorang menteri yang beberapa pekan lalu dilantik
rasa-rasanya 'haram' hukumnya
memelihara sikap buruk tersebut, Bu menteri harus menyadari, Ratusan juta
masyarakat Indonesia tengah menyaksikan apapun yang tengah diperbuatnya.
Optimis
Memang,
untuk melakukan hal tersebut cukup berat. Namun bukan berarti tak mungkin,
bukan?. Untuk mengambil keputusan drop
out dari sekolah saja bisa, kenapa untuk berhenti melakukan kebiasaan buruk
tidak?. Namun kita juga tak bisa serta merta menyuruh Bu Menteri untuk segera
berubah. Sebab segala sesuatu ada proses dan prosedurnya. Tidak ada hal yang
instant di dunia ini. Bahkan untuk memasak mie instant saja kita masih memerlukan langkah-langkah. Juga, agaknya
Susi juga harus mengetahui posisi. Kapan menjadi sosok Susi Presdir PT. ASI
Pudjiastuti Marine Product ataukah sebagai Susi yang tengah menjabat Sebagai
sosok menteri. Dengan hal ini bukan tidak mungkin Susi bisa cepat berhenti melakukan
kebiasaanya itu.
Saya
sangat mengapresisasi dengan gerakan yang tak
'aneh'(12) dari bu menteri, setidaknya meskipun belum sepenuhnya berhenti
melakukan kebiasaan buruknya yaitu merokok. Beliau sudah mempunyai niatan untuk
berhenti melakukannya. Meskipun cukup berat bagi seorang yang notabennya
perokok berat. Sebab langkah awal untuk melakukan seauatu adalah niat tulus
dari dalam hati. Semoga, niat tersebut segera terrealisasi beserta
program-program yang beliau jalankan. Toh, nanti juga rakyat yang akan menilai
ketulusan niat sang menteri, dengan beberapa bukti dari janji-janji. Biarkan
waktu yang menjawab niat tulus sang menteri dibalik layar birokrasi. Saya hanya
bisa berdoa dari jauh dan mengamini setiap langkah dari sang menteri, bentukan
dari Jokowi.
1.
Dengan berita yang cukup aneh, Aneh memang. Kata aneh tak
perlu disebut dua kali. Akan lebih baik kalau “ Dengan berita yang cukup aneh
karena...”
2.
Typo, dikatakan.
3.
Dikutip bukan di kutip (baca lagi EYD)
4.
Typo, sekaligus.
5.
Susi belum dikenal saat ia membantu korban aceh, hanya
segelinitir orang, yakni masyarakat Aceh sendiri, karena kegiatan ini tidak
diliput oleh media. Apakah dulu ada berita mengenai Susi pada tahun 2006? Tidak
kan? Jadi otomatis dia tidak dikenal melalui kejadian itu.
6.
Pengakuan teman susi? Siapa itu? Sebutkan ia teman susi
darimana.
7.
Menurut KBBI akademisi: Orang yang berpendidikan tinggi;
anggota akademi. Sedangkan akademik berarti akademis. Jadi, menurut kamu apakah
kata akademisi lebih cocok digunakan? J